Kursus komputer di Sumatera Selatan - Kursus Komputer
SUBTOTAL :

whatsapp

Daftar Blog Saya

kursus komputer di indonesia kursus komputer di indonesia kursus komputer di jakarta kursus komputer di jogja kursus komputer di lampung
Kursus komputer di Sumatera Selatan

Kursus komputer di Sumatera Selatan

kursus komputer di indonesia kursus komputer di indonesia kursus komputer di jakarta kursus komputer di jogja kursus komputer di lampung
Short Description:

Product Description

Kursus Komputer di Sumatera Selatan


Matthew Norman dan Si Yi Chen, lolos dari hukuman mati dan mendapat hukuman seumur hidup. Mereka adalah anggota Bali Nine, julukan bagi grup pengedar narkoba yang terdiri dari sembilan warga negara Australia.

Mereka tertangkap di Bali dengan membawa total lebih dari 8 kilogram heroin. Dua dari sembilan, Myuran Sukumaran dan Andrew Chan telah dieksekusi mati.

Sisanya mendapat hukuman seumur hidup di Lapas Kerobokan, sebelum lima napi dipindahkan ke Lapas Madiun. Kini tinggal Norman dan Chen yang masih berada di Kerobokan.

Norman adalah anggota Bali Nine paling muda. Usianya belum genap 19 tahun saat tertangkap di Melasti Hotel Kuta bersama tiga orang lainnya termasuk Chen. Norman divonis hukuman seumur hidup. Kini ia sudah berusia 30 tahun dan memperlihatkan kematangan dalam berpikir dan bersikap.

Selama mendekam di penjara, Norman telah mengadakan kegiatan kursus bahasa Inggris bagi ratusan warga binaan. Ketika ditemui pada Oktober 2016, Norman baru akan memulai program kursus komputer untuk warga binaan.

Norman memanfaatkan dukungan dana yang ia peroleh dari jejaringnya di Australia untuk melaksanakan program tersebut. Ia merasa bahagia bisa membantu banyak warga binaan untuk memiliki keahlian sebagai bekal hidup di luar penjara.

"Salah satu saat sedih di sini adalah ketika harus berpisah dengan teman-teman yang sudah menyelesaikan masa hukuman. Karena kami berada di sini sudah lebih lama dari siapapun, jadi sering mengalami harus melepaskan orang pergi. Tapi saya tentu juga senang karena mereka keluar,” ujarnya.

Menghabiskan 12 tahun usianya di dalam penjara, Norman mengatakan hal yang paling dirindukannya adalah keluarganya. Yang kedua adalah kesempatan dan kebebasan untuk berbelanja.

"Kesenangan dan kebebasan untuk melihat, memilih dan mengambil barang ke dalam keranjang. Saya tidak suka merepotkan orang lain. Tapi sekarang saya harus tergantung sepenuhnya kepada orang lain dalam urusan membeli barang,” kata Norman.

Bagaimanapun, Norman berusaha menjalani hari-harinya di penjara dengan sikap positif. Selain mengadakan pelatihan bagi warga binaan lain, ia juga rajin berolahraga dan aktif di kegiatan gereja.

0 Reviews:

Post Your Review