Kursus Komputer di Kendari - Kursus Komputer
SUBTOTAL :

whatsapp

Daftar Blog Saya

kursus komputer di jakarta kursus komputer di padang kursus komputer di sumatera kursus komputer online
Kursus Komputer di Kendari

Kursus Komputer di Kendari

kursus komputer di jakarta kursus komputer di padang kursus komputer di sumatera kursus komputer online
Short Description:

Product Description

Kursus Komputer di Kendari


Kelas komputer cuma-cuma menjadi kuat
BERITA METRO
Jumat, 17 Agustus 2018

oleh tan sin chow

image: https://www.thestar.com.my/~/media/online/2018/08/16/19/20/metn_6a_1708_pks_1.ashx/?w=620&h=413&crop=1&hash=4134F119746F4C3751A853ECABEDB3DCDDF50028

Dr Lee (berdiri, dalam warna hitam) menyerahkan panduan untuk para peserta Pusat Komunitas Komputer non-profit St Paul di Gereja Nama Suci Yesus di Balik Pulau.
Dr Lee (berdiri, dalam warna hitam) menyerahkan panduan untuk para peserta Pusat Komunitas Komputer non-profit St Paul di Gereja Nama Suci Yesus di Balik Pulau.

Semuanya dibuka pada tahun 2016 dengan destinasi untuk memberdayakan anak-anak dengan kepercayaan dalam memakai komputer. (kursus komputer)

Tetapi latihan komputer cuma-cuma yang dilaksanakan oleh gereja Katolik di Balik Pulau, Penang, menghasilkan begitu tidak sedikit minat sampai-sampai bahkan orang dewasa dan pensiunan yang bekerja, sejumlah di umur 70-an, tertarik guna bergabung dengan kelas.

Lebih dari 50 orang telah semenjak 'lulus' dari Pusat Komunitas Komputer non-profit St Paul yang dipimpin oleh dosen Universiti Sains Malaysia, Dr Adrian Lee.

“Pada awalnya, kami melulu menargetkan anak-anak sekolah menengah yang bermukim di wilayah ini, tanpa memandang usia, ras dan keyakinan.

image: https://content.aimatch.com/default.gif

image: https://content.thestar.com.my/smg/settag/name=lotame/tags=


“Kami memungut mereka dan bahkan melakukan ruang belajar dalam logat seperti Hakka dan Hokkien melulu untuk meyakinkan mereka dapat memahami kami.

"Kami bahkan mengolah pengaturan komputer ke bahasa Cina," katanya saat bertemu di Gereja Nama Suci Yesus.

Kelas komputer gratis, yang diselenggarakan untuk tahun ketiga, ialah gagasan pendeta paroki Rev Father Anthony Liew.

Dia datang dengan usulan itu sesudah bertemu dengan tiga murid Form Three yang direbut oleh gereja guna memasukkan data dari survei ke komputer.

Para murid diberitahu guna memasukkan data memakai Microsoft Excel namun mereka tidak tahu bagaimana memakai perangkat lunak.

Saat itulah Rev Liew menyimpulkan untuk menegakkan pusat guna melayani mereka yang berasal dari family yang tidak cukup beruntung.

Tapi terdapat batu sandungan. Pusat tersebut tidak memiliki lumayan komputer untuk mengawali pelajaran.

Setelah cerita mereka disorot oleh The Star, Solusi Links Data memberikan 18 komputer.

Perusahaan lain meluangkan gereja dengan meja dan kursi selain donasi dalam format uang tunai dan dagangan dari paroki dan masyarakat umum.

Lee, yang ditolong oleh lima relawan, menuliskan mereka merangkai jadwal tiga bulan guna silabus 12 latihan yang menampilkan kemampuan komputasi dasar, Microsoft Office (Words, Excel dan Power Point) dan berselancar internet. Sekarang terdapat 25 peserta.

Dia mengatakan tidak sedikit yang datang guna kesatu kalinya bahkan tidak tahu bagaimana menghidupkan dan mematikan komputer.

“Beberapa tidak tahu teknik menggunakan mouse atau search engine untuk menggali informasi.

“Kelasnya relatif kecil dan ini memungkinkan setiap pribadi mendapat perhatian individu dari relawan kami.

"Kami di sini untuk menolong dan menuntun mereka," katanya.

Lee menuliskan dia berencana guna mengajarkan semua peserta lebih tidak sedikit keterampilan untuk mengekor perkembangan zaman, laksana Photoshop, buatan dan pengeditan video dasar.

Ibu Rumah Tangga Loh Mooi Kooi, berusia 50-an, menuliskan dia datang guna belajar mengenai perbankan online.

“Para guru di sini sangat menolong dan saya belajar tidak sedikit tentang berselancar di Internet.

"Hari-hari ini, urgen untuk memahami paling tidak kemampuan komputasi dasar," katanya.

Peserta beda Pan Kee Tat, 66, menuliskan dia melulu ingin mengekor tren dengan mempelajari satu atau dua hal mengenai teknologi informasi.

“Dengan mempelajari Microsoft Excel, laporan saya dapat lebih apik dan rapi,” kata anggota dari sejumlah asosiasi Tionghoa di Balik Pulau, yang biasa mencatat laporannya dengan teknik tradisional.

0 Reviews:

Post Your Review